Aku tahu, marah itu
bukan sesuatu yang baik. Marah juga bukan sesuatu yang akan membuat hati
menjadi tenang dan tenteram. Banyak kerugian yang akan kita alami kalau kita
marah. Tapi kali ini ya Rabb, izinkan aku marah….
Aku tengah marah pada seseorang. Aku juga tidak pernah
menyangka kalau aku harus marah padanya. Namun kebohongannya padaku, itulah
penyebab kemarahanku ini. Tak seorang pun suka dibohongi di dunia ini, apapun
alasan kebohongan itu.Aku tidak suka dibohongi, apalagi untuk hal yang besar.
Dan aku tidak tahu, kenapa sebenarnya dia harus berbohong.
Kalau sudah marah, apalagi dengan orang yang sebenarnya
selama ini menurut kubaik, aku lebih memilih diam atau berbicara seadanya,
menghindar dan pelit senyum. Hm, aku tahu ini salah tapi begitulah aku
terkadang kalau sudah marah. Ya, ini sama dengan memendam perasaan sebenarnya.
Dan memendam perasaan itu sebenarnya sama saja dengan menyakiti diri sendiri.
Marah kukali ini “luar biasa”. Apalagi dia sama sekali
belum meminta maaf padaku. Jadinya, semua rasa bercampur aduk. Ada benci
bercampur perasaan lain yang tidak kuketahui namanya. Ah, jujur saja, akibat
dari semua ini belakangan tidurku tidak nyenyak dan makan pun tidak begitu
bersemangat. Dimana dan kapan pun, yang ada hanya dia dan rasa marah plus benci
ini. Sungguh, aku ini manusia biasa, kawan.
Sebenarnya aku sadar, sifatku ini sama saja dengan sifat
anak kecil. Aku pun sadar, kalau Allah tak akan pernah suka dengan kemarahan
dan kebencian yang bersemi di hatiku ini. Hm…, lalu apa yang kulakukan
selanjutnya? Dengan sepenuh hati aku berdoa semoga kebencian dan kemarahan ini
segera berakhir. Ga enak kalau seperti ini terus-terusan. Jika dia tak juga
meminta maaf, ya sudahlah. Aku tidak akan memintanya untuk meminta maaf, sebab
itu harusnya datang dari hatinya. Kalau dia merasa ga bersalah, aku ga tahu
lagi mau bilang apa.
Ah…, sebenarnya kadang-kadang pengen tertawa. Kenapa
harus begini jadinya? Hm, tapi aku yakin Allah selalu menyelipkan hikmah pada
setiap kejadian yang kita alami. Kecewa, sedih, dibohongi, dan segala rasa
lainnya kurasa memang harus ada di beberapa episode hidup kita. Pada akhirnya,
semua tergantung pada kita, bukan? Jika ingin cinta dan surga-Nya, sudah tentu
harus berbuat yang Ia sukai.
Bismillah, hari ini, detik ini, aku lepas rasa marah dan
benci ini. Banyak hal yang harus kupikirkan dan kukerjakan. Biarlah Allah saja
yang menjadi penentu selanjutnya. Segera setelah amarah ini berlalu, semoga
semua akan baik-baik saja. Meski sulit, tapi aku yakin bahwa aku pasti bisa.
Ya Rabb, izinkan aku marah…, tapi marah yang sebentar
saja ya.^_^
Oleh: Fitri A.B.
0 komentar:
Posting Komentar