INGIN KE KOTA ITU SAJA
ingin
bertemu denganmu di kota itu, lalu
kubayangkan
di sana akan ada segulung sunyi
menyekap
perbincangan kita,
tentang
kebisuan yang tak kunjung pecah.
ingin
besahaja di hadapanmu di kota itu, lalu
sama
seperti cara senja mulai larut dalam gulita,
ada
sayat yang bekasnya semerah saga.
Dan
musim sunyi ruapkan wangi senyap yang kukenali benar.
ingin
ke kota itu saja,
aku.
TERTANDA
Oh,
mengapa sulit. Jemariku bungkam seperti tak pernah belajar aksara. Meskipun
sekian tahun belakangan tak ada kutemukan kesulitan mengeja huruf, merangkai
arti.
Setiap
kata kudengar hampa. Hidup hanya kata. Tiada pergerakan makna yang akan terus
menarik bebulir oksigen ke tubuh. Paling tidak jadiah sebuah mantra. Yang akan
kujual pada perapal sebagai penganan menghadapi pelanggan yang banyak pinta.
Oh.
Kata. Lepaslah dari anganku. Keluarkan pula kesepuluh jemarimu. Menarilah di
panggung peka mereka. Paling tidak mereka akan bereaksi atas kepasifanmu.
Lepaslah langkahmu. Kau tak butuh sebuah kakipun untuk menjelajah. Mereka yang
singgahimulah yang akan mengajakmu di pundak tengkorak, mulai mempelajari
dunia.
Ini
lah pesanku. Kau bukan anak dari jemariku lagi. Durhakailah aku, biarkan aku
bangga menelantarkanmu di tengah carut marut kekacauanku.
Tertanda:
Jemari, Ibumu.
NUN!
Nun!
telunjuk melontar arah,
ke sebuah tempat
diam
: sepetak peti kayu kecil tanpa ukiran
tanam sedepa di antara akar yang menjalar
di antara dedaun tua yang membusuk
di antara bunyi hutan yang lekas redam
di antara ingatan samar dan keyakinan
jalan yang kuretas,
dulu,
sudah ditumbuhi belukar
dan hanya nun
di dalam peti kayu,
kusimpan sepasang sayap
bebulunya kecoklatan, kubalut kafan
kusisipi beragam bunga, kusirami sejuta doa
agar ia tak lekas jadi bangkai.
sayapku
tak akan meruapkan busuk
kelak, bila aku
telah paham semua,
kau akan kujenguk.
namun
berbisik aku dulu pada setiap helai daun
agar menyapa bila langkah salah kuayun
menuju nun
sedang daun telah berganti daun
dan usia memberi pikun
Nun.
Terbit di IndoPos, 22 Juni 2013
0 komentar:
Posting Komentar