Ungkapan Cinta di Malam Pertama
Aku
hanya ingin bercerita tentang orang yang aku cinta
ketika
malam tiba, nanti
kuingin
sebuah doa terucap dari lisan
dan
terus memanjang menjadi sebuah puisi
tentang
pertemuan nanti.
Aku
telah berjanji akan datang ke tempat yang seorangpun tak tahu
dengan
seutas senyum manis dari bibir malaikat maut
untuk
meminta mati hadir padaku
akan kugandeng menuju tempat aku selalu
melepaskan rindu padaMu
tapi
tunggu sebentar,
Aku
ingin mengecup kening mereka yang menyayangiku
Dan.
aku juga ingin memeluk tubuh orang yang kusayang
nanti,
agar mereka tersenyum untuk selamanya
Rumcay
(Malam Sunyi 01.00), Maret 2012
Fiat Sungai pada Kekasih
Telah hilang batu-batu kekar yang
menyaring alir sungaiku
menyatu dengan gedung-gedung tinggi
di tanah rapuhku
mengoyak detak nadi dan jantungku.
Kemana harus kualirkan deras air
ini,
terus mengeruh dikorek sampah sesat
bersama hujan dan bangkai ikan.
tanganMu Kasih
Basuhlah ke tubuhku, agar mata
mereka tersundut
lalu menangisi nasibnya.
Hukumlah aku, seberat sangsimu
membelah arusku
agar aku muntah berleakan ke tubuh
mereka.
biarkan aku teler
biarkan aku lupa diri
seperti setan merasuki, agar mereka
sadar bahwa aku masih punya harga diri.
Rumah Cahaya, 2011
Materi Kita
Mari
kita ganti materi hari ini
nyanyikan
sebuah amplitudo dalam khazanah cinta
bersama
sujud gelombang longitudinal
bawakan
selembar catatan momentum parsial yang kita simpan dalam laci kehidupan
oh,
kau sudah tahukan?
sebab
aku melihat wajahmu tak lagi sebingung pertama kali maju ke depan
menyelesaikan
soal yang tercantum di dinding kekeliruan,
marilah.
Sambut jemariku menggoreskan rumus kelahiran faktorial mendatang
agar
tak ada lagi yang mengecap bahwa materi ini rumit dan sulit dimengerti
mari
berganti materi
Oleh:
Jaka Satria
Rumah
Cahaya, 2011
(Terbit
di Waspada 10 Maret 2012)
0 komentar:
Posting Komentar