Sabtu, 19 April 2014

Puisi Sawaluddin Sembiring

FIRASAT

Ibu merangkai isak tangis
Mengain kafankan rasa di antara
Kerisauan prasangka
Air mata meruah
Di sujud pembaringannya
Bersama doa ia mengadu kepada sang
Pencipta
Tentang karang yang mengeras di dalam dada
Di antara bayang-bayang wajah
Yang tenggelam bersama purnama



DEBU

Titik-titik bernyawa
hinggap di jemari Tuhan
melenyapkan jelaga
kian merangkak menyusun
puzzle kematian

Tuhan menari-nari dalam gemuruh
mengiringi malaikat penyabut nyawa dalam langkah
bertabur melati

Lihat saja
tapak kakinya telah terlukis
di tumpukan debu itu….



LILIN KECIL DI EKOR KUNANG-KUNANG 

i.
laron-laron hinggap ditubuh cahaya
menari ballet, mengelilingi wajah bohlam
tidak perduli hujan menari di atas atap
masa bodoh dengan gemuruh yang menghentak

ii.
dan ia pun meledak
padam

 iii.
lilin-lilin kecil hinggap di ekor kunang-kunang
mencari kehangatan yang pernah memeluk badai
irama kematian pun menjadi paduan suara
mengarak tabir
terselimut kabut


0 komentar:

Posting Komentar